♠ Posted by Unknown in Blackberry at 06.43
Setelah menunda rencana menjual perusahaan dan mengganti Chief Executive Officer (CEO), ternyata gonjang-ganjing dalam organisasi BlackBerry belum berakhir. Kini, perusahaan asal Kanada tersebut mengumumkan perubahan manajemen dan susunan direksi.
Dalam pengumuman pada Senin (25/11/2013), BlackBerry mengatakan, Chief Financial Officer (CFO) Brian Bidulka bakal mundur dari jabatan. Bidulka akan tetap di BlackBerry dan menjadi penasihat khusus CEO untuk membantu masa transisi selama sisa tahun fiskal.
Posisi CFO selanjutnya diganti oleh James Yersh, yang sebelumnya menjabat sebagai Senior Vice President, Controller, serta Head of Compliance.
BlackBerry juga mengakhiri masa jabatan Kristian Tear yang menjabat Chief Operating Officer (COO) dan Frank Boulben yang berada di posisi Chief Marketing Officer (CMO). BlackBerry belum mengumumkan siapa pengganti yang akan menduduki posisi COO dan CMO.
Tak berhenti sampai di situ. Roger Martin, seseorang yang tergabung dalam dewan direksi BlackBerry sejak 2007, juga menyatakan undur diri dari perusahaan tersebut.
Pada November lalu, BlackBerry memutuskan menunda rencana menjual perusahaan. Mereka memilih untuk meningkatkan dana baru sebesar 1 miliar dollar AS dari pemegang saham terbesar, yakni Fairfax Financial Holdings, dan investor institusi lain.
BlackBerry menunjuk seorang bernama John Chen untuk menjabat sebagai CEO sementara, menggantikan Thorsten Heins yang duduk sebagai CEO sejak awal 2012.
Analis Peter Misek dari lembaga finansial Jefferies berpendapat, Chen telah mengubah fokus bisnis BlackBerry dari pasar konsumen menuju pasar korporasi. "Dalam pandangan kami, CEO sementara Chen tidak berperilaku seperti CEO sementara, dan secara dramatis mengubah perusahaan," tulis Misek seperti dikutip dari Reuters.
Chen memiliki pengalaman mengembalikan sukses perusahaan perangkat lunak database komputer bernama Sybase yang sempat mengalami krisis. Setelah Chen memimpin pada November 1998, Sybase perlahan naik dan mencapai kinerja keuangan yang kuat. Pada 2010, Sybase dijual ke perusahaan SAP asal Jerman sebesar 5,8 miliar dollar AS.
Pria berusia 58 tahun ini berjanji membangun kembali bisnis BlackBerry dengan melakukan perubahan manajemen. "Saya akan terus menyelaraskan tim manajemen senior dan struktur organisasi," tutur Chen.
Pada kuartal kedua 2013, BlackBerry melaporkan kerugian hampir 1 miliar dollar AS, dengan pendapatan merosot 45 persen menjadi 1,6 miliar dollar AS.
Dalam pengumuman pada Senin (25/11/2013), BlackBerry mengatakan, Chief Financial Officer (CFO) Brian Bidulka bakal mundur dari jabatan. Bidulka akan tetap di BlackBerry dan menjadi penasihat khusus CEO untuk membantu masa transisi selama sisa tahun fiskal.
Posisi CFO selanjutnya diganti oleh James Yersh, yang sebelumnya menjabat sebagai Senior Vice President, Controller, serta Head of Compliance.
BlackBerry juga mengakhiri masa jabatan Kristian Tear yang menjabat Chief Operating Officer (COO) dan Frank Boulben yang berada di posisi Chief Marketing Officer (CMO). BlackBerry belum mengumumkan siapa pengganti yang akan menduduki posisi COO dan CMO.
Tak berhenti sampai di situ. Roger Martin, seseorang yang tergabung dalam dewan direksi BlackBerry sejak 2007, juga menyatakan undur diri dari perusahaan tersebut.
Pada November lalu, BlackBerry memutuskan menunda rencana menjual perusahaan. Mereka memilih untuk meningkatkan dana baru sebesar 1 miliar dollar AS dari pemegang saham terbesar, yakni Fairfax Financial Holdings, dan investor institusi lain.
BlackBerry menunjuk seorang bernama John Chen untuk menjabat sebagai CEO sementara, menggantikan Thorsten Heins yang duduk sebagai CEO sejak awal 2012.
Analis Peter Misek dari lembaga finansial Jefferies berpendapat, Chen telah mengubah fokus bisnis BlackBerry dari pasar konsumen menuju pasar korporasi. "Dalam pandangan kami, CEO sementara Chen tidak berperilaku seperti CEO sementara, dan secara dramatis mengubah perusahaan," tulis Misek seperti dikutip dari Reuters.
Chen memiliki pengalaman mengembalikan sukses perusahaan perangkat lunak database komputer bernama Sybase yang sempat mengalami krisis. Setelah Chen memimpin pada November 1998, Sybase perlahan naik dan mencapai kinerja keuangan yang kuat. Pada 2010, Sybase dijual ke perusahaan SAP asal Jerman sebesar 5,8 miliar dollar AS.
Pria berusia 58 tahun ini berjanji membangun kembali bisnis BlackBerry dengan melakukan perubahan manajemen. "Saya akan terus menyelaraskan tim manajemen senior dan struktur organisasi," tutur Chen.
Pada kuartal kedua 2013, BlackBerry melaporkan kerugian hampir 1 miliar dollar AS, dengan pendapatan merosot 45 persen menjadi 1,6 miliar dollar AS.
0 comments:
Posting Komentar