♠ Posted by Unknown in Blackberry at 21.40
BlackBerry kembali melakukan perampingan karyawan secara global sebagai upaya efisiensi.
September lalu, Blackberry mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap 4.500 karyawan, atau 40 persen dari jumlah karyawan BlackBerry saat ini, setelah perusahaan mengalami kerugian 1 miliar dollar AS pada kuartal kedua 2013.
Berita gembiranya, perampingan karyawan nampaknya tidak terjadi di BlackBerry Indonesia.
Senior Country Product Manager BlackBerry South East Asia, Ardo Fadhola mengatakan kepada The Jakarta Post, bahwa perusahaan tak memiliki rencana untuk melakukan PHK di Indonesia.
"Kami akan mempertahankan jumlah karyawan di Indonesia. Saat ini, kami memiliki sekitar 45 sampai 50 karyawan di kantor Bali, dan sekitar 30 karyawan di Jakarta," ujarnya.
Sekitar 90 persen dari karyawan itu adalah warga negara Indonesia, termasuk Country Manager BlackBerry Indonesia, Maspiyono Handoyo.
Kantor BlackBerry di Jakarta mengurus penjualan dan pemasar ponsel berbasis BlackBerry OS dan BlackBerry 10. Sementara kantor di Denpasar, Bali, secara khusus melakukan aktivitas verifikasi aplikasi untuk dimasukkan dalam toko aplikasi BlackBerry World.
Ardo mengatakan, BlackBerry memiliki sekitar 200 karyawan yang bekerja di kawasan Asia Tenggara.
Meski demikian, BlackBerry Indonesia akan tetap menjalani "restrukturisasi" yang sejalan dengan arahan global. Dengan adanya restrukturisasi ini, BlackBerry Indonesia belum punya rencana untuk menambah karyawan. "Kami akan mempekerjakan karyawan berdasarkan kebutuhan," katanya seperti dikutip dari The Jakarta Post.
Meskipun pangsa pasar BlackBerry turun secara global, Indonesia masih menjadi salah satu pasar penting bagi BlackBerry. Ardo mengklaim, BlackBerry masih masuk dalam tiga besar produsen ponsel terbesar di Indonesia.
September lalu, Blackberry mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap 4.500 karyawan, atau 40 persen dari jumlah karyawan BlackBerry saat ini, setelah perusahaan mengalami kerugian 1 miliar dollar AS pada kuartal kedua 2013.
Berita gembiranya, perampingan karyawan nampaknya tidak terjadi di BlackBerry Indonesia.
Senior Country Product Manager BlackBerry South East Asia, Ardo Fadhola mengatakan kepada The Jakarta Post, bahwa perusahaan tak memiliki rencana untuk melakukan PHK di Indonesia.
"Kami akan mempertahankan jumlah karyawan di Indonesia. Saat ini, kami memiliki sekitar 45 sampai 50 karyawan di kantor Bali, dan sekitar 30 karyawan di Jakarta," ujarnya.
Sekitar 90 persen dari karyawan itu adalah warga negara Indonesia, termasuk Country Manager BlackBerry Indonesia, Maspiyono Handoyo.
Kantor BlackBerry di Jakarta mengurus penjualan dan pemasar ponsel berbasis BlackBerry OS dan BlackBerry 10. Sementara kantor di Denpasar, Bali, secara khusus melakukan aktivitas verifikasi aplikasi untuk dimasukkan dalam toko aplikasi BlackBerry World.
Ardo mengatakan, BlackBerry memiliki sekitar 200 karyawan yang bekerja di kawasan Asia Tenggara.
Meski demikian, BlackBerry Indonesia akan tetap menjalani "restrukturisasi" yang sejalan dengan arahan global. Dengan adanya restrukturisasi ini, BlackBerry Indonesia belum punya rencana untuk menambah karyawan. "Kami akan mempekerjakan karyawan berdasarkan kebutuhan," katanya seperti dikutip dari The Jakarta Post.
Meskipun pangsa pasar BlackBerry turun secara global, Indonesia masih menjadi salah satu pasar penting bagi BlackBerry. Ardo mengklaim, BlackBerry masih masuk dalam tiga besar produsen ponsel terbesar di Indonesia.
0 comments:
Posting Komentar